Salah satu film lawas debutan Christopher Nolan dan dibintangi Leonardo De Caprio yang masih enak untuk ditonton, bahkan sampai sekarang pun saya tak bosan-bosannya untuk menonton film yang memenangkan empat Oscar pada tahun 2010 ini.
Film yang menceritakan mimpi yang bisa di ciptakan untuk
mempengaruhi alam bawah sadar seseorang untuk mengambil sebuah kebijakan yang
sangat menentukan. Bahkan dalam film tersebut dikisahkan, Leonardo Di Caprio
pernah terjebak bersama istrinya dalam mimpi yang mereka ciptakan sendiri,
hingga tidak mampu membedakan mana dunia nyata dan mana dunia mimpi.
Mungkin film ini bisa dikatakan film fiksi yang tidak
mungkin terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi kadang kita sendiri tanpa sadar
pernah menciptakan sebuah ruang-ruang yang membuat kita merasa bahwa ruang-ruang
itu seperti nyata. Dan itu bukan hanya tercipta dalam mimpi, tetapi hanya
sekedar berimajinasi atau melamun, ruang – ruang dan kisah itu timbul seperti
nyata adanya dan merasa bahwa kita sedang mengalami hal seperti itu.
Contoh yang paling sederhana adalah ketika kita melihat hantu.
Ketika ketakutan yang amat sangat muncul dalam pikiran kita ( karena melewati
daerah yang menurut urban legend sebagai tempat berhantu),alam bawah sadar kita
pun terpengaruh dengan menciptakan sebuah imajinasi yang mempengaruhi bahkan
indra penglihatan kita seperti benar adanya melihat hantu. Maka dari itu kenapa
karakter hantu – hantu di Indonesia itu kebanyakan adalah difabel, karena dalam
alam bawah sadar orang Indonesia itu pasti ngeri ketika melihat sosok tanpa
kepala, tanpa lengan, kepala doang, rambut panjang gimbal tak beraturan dls.
Bapak psikoanalis Sigmund Freud pernah mengungkapkan bahwa alam bawah sadar adalah tempat kita
menyimpan perasaan, pikiran, dorongan keinginan, dan kenangan yang tidak pernah
kita sadari. Bentuk emosi yang tersimpan bisa beragam, mulai dari perasaan
sakit, cemas, hingga trauma masa lalu. Sadar atau tidak, pikiran alam bawah
sadar ini sebenarnya terus mempengaruhi perilaku dan pengalaman kita sebagai manusia dan tidak akan berhenti sampai
kita bisa mengendalikan dan menyadari bahwa itu adalah imajinasi yang kita ciptakan
sendiri.
Yogyakarta, 09
Juli 2022
