Yogyakarta, 21 Agustus 2025 - Sejak dulu manusia selalu bertanya: apakah ada kehidupan setelah mati? Biasanya, pertanyaan ini dijawab oleh agama atau filsafat. Tapi ada satu gagasan dari fisika kuantum yang tak kalah mengejutkan: Quantum Immortality. Sebuah hipotesis yang mengatakan bahwa kesadaran kita… mungkin tidak pernah benar-benar mati.
Apa Itu Quantum Immortality?
Quantum Immortality berasal dari teori Many Worlds dalam mekanika kuantum. Teori ini percaya bahwa setiap pilihan atau peristiwa selalu membuat alam semesta bercabang.
Dalam satu cabang, kita mungkin gagal.
Di cabang lain, kita berhasil.
Dan dalam situasi hidup-mati, di satu cabang kita mati, tapi di cabang lain… kita tetap hidup.
Nah, menurut hipotesis ini, kesadaran kita selalu “loncat” ke cabang di mana kita selamat. Akibatnya, dari sudut pandang diri kita sendiri, kematian tidak pernah benar-benar terjadi.
Contoh Sederhana
Bayangkan seseorang bermain roulette Rusia. Secara logika, peluang hidup dan mati sama besar. Tapi menurut Quantum Immortality:
Di satu semesta, ia tewas.
Di semesta lain, pistol kosong dan ia selamat.
Dan kesadarannya akan selalu mengikuti semesta yang selamat. Bagi dirinya, ia seperti tak bisa mati.
Abadi, Tapi Sendiri
Kedengarannya keren, bukan? Hidup abadi, tak bisa mati. Tapi ada sisi gelapnya:
Orang lain di semesta tempat kita mati, benar-benar kehilangan kita.
Sementara kita tetap hidup di cabang lain, menyaksikan orang-orang yang kita cintai menua, sakit, dan akhirnya pergi.
Abadi berarti juga kesepian tanpa akhir.
Bisa Dibuktikan?
Sayangnya, tidak. Quantum Immortality sulit, bahkan mustahil diuji.
Kalau kita mati di satu semesta, kita tidak ada untuk mencatat hasilnya. Sedangkan di cabang lain, kita hanya merasa selamat. Jadi teori ini lebih cocok disebut filosofi sains daripada fakta eksperimen.
Mungkin bisa dilihat dari kesaksian beberapa orang yang pernah merasakan, harusnya dia meninggal karena kecelakaan atau sakit parah, tetapi bisa selamat atau sembuh karena suatu keajaiban, yang bisa jadi itu karena efek dari Quantum Immortality.
Quantum Immortality membuat kita berpikir ulang tentang arti hidup dan kematian. Apakah kesadaran hanya fenomena kuantum? Apakah kita benar-benar ingin hidup abadi, kalau itu berarti menanggung kesendirian di semesta tak terbatas?
Pada akhirnya, teori ini mungkin tidak bisa kita buktikan. Tapi satu hal pasti: gagasan bahwa kita mungkin tidak pernah benar-benar mati membuat hidup terasa jauh lebih misterius dari yang kita bayangkan.
✨ Pertanyaan untuk kita:
Jika benar kita bisa hidup abadi lewat Quantum Immortality, apakah itu berkah… atau justru kutukan? (Yusuf)

