Kuta
Pertama kali menginjak daerah Kuta Selatan, kesan pertama saya langsung terbayang Gunung Kidul. Daerah perbukitan kapur yang gersang, dimana sangat musykil buat pertanian. Boro2 buat menanam padi, untuk sejenis palawija saja sepertinya tidak bakalan subur. Tapi taukah Anda, harga tanah di Kuta Selatan itu prosentase kenaikannya melebihi harga tanah di daerah manapun di Indonesia. Banyak investor asing yang membangun villa,resort, bahkan pantai2 privat di sekitar Kuta Selatan. Hal ini karena tidak terlepas dari dukungan masyarakat setempat dalam ikut menunjang dan menggalakkan potensi wisata di wilayah Kuta Selatan.
Tidak jauh berbeda dengan wilayah Gunung Kidul yang hampir mirip dilihat dari kontur geografisnya. Cuma yang sangat disayangkan, dan ini juga menjadikan perbedaan mendasar antara Gunung Kidul dan Kuta Selatan adalah masih saja ada oknum pelaku wisata di Gunung Kidul yang terlalu mengkomersilkan spot spot wisata, sperti keluhan mahalnya harga naik tambang dan transport menuju Pantai Timang atau perebutan hak kelola Gua Pindul. Saya bandingkan dengan Pantai Pandawa. Walau secara kontur tidak jauh berbeda dengan Pantai Sepanjang, tetapi di sana sewa kano pun saya mendapatkan harga dengan tarif yang wajar. Tidak cukup itu saja, saya juga mendapatkan pemandu+driver yang tidak terlalu berpikir untuk memaksakan kehendak agar saya berbelanja atau membeli sesuatu di toko A B atau C hanya demi mencari komisi dan harga sewa kendaraannya pun sangat sangat wajar. Semoga ini bisa menjadi catatan buat pelaku wisata di Jogja dan sekitarnya, bahwa usaha wisata di Jogja itu tidak hanya untuk sekarang saja pas booming, tetapi sustainable...berkelanjutan
Kuta Selatan Badung 20 Sept 2018
Belajar Piknik 😁😁


Tidak ada komentar:
Posting Komentar